Jumat, 01 Juni 2018

Trip to Ende and Labuan Bajo: Part 3

0

Day 5: 14 April 2018

Pesan mas Tarsi supaya jam setengah 6 sudah keluar kamar untuk liat sunrise pun terpaksa terabaikan karena badan yang masih capek pasca trekking di Gili Lawa, hehe. Padahal setelah sholat subuh udah bertekad ngga tidur lagi, eeeh apa daya masih mager banget. Akhirnya lah aku dan mbanggi baru keluar kamar setelah mentari bersinar terang.

udah muncul mataharinya
Agenda pertama hari ini adalah main di Taka Makassar, semacam gusung/ pulau pasir timbul gitu. Jadi dia kalau lautnya pasang, otomatis nggak nampak juga jadinya daratannya. Sekitar jam 7 pagi kami turun ke Taka Makassar.



family photo
Hamparan pasir putih bersih, serpihan cangkang kerang berwarna merah di pinggiran pantai, ditambah birunya laut yang bersinar-sinar ditempa cahaya matahari pagi. Masya Allah, nikmat Tuhan yang mana yang akan kau dustakan?




family photo (2)
Di sini juga sih mas Tarsi bilang mau ada sesi drone, tapi ya nunggu dua kapal lainnya ngumpul juga. Entah kenapa, dua kapal sebenernya udah nyampai lho, tapi nggak pada buruan turun, hahaha. Sampai kami selesai sesi foto seorang-seorang, sesi foto keluarga, wkwk, belum ada tanda-tanda dari penghuni dua kapal lain. Akhirnya kami duduk-duduk di pinggir pantai bareng mas Tarsi juga. Aku lupa sih siapa ya yang waktu itu nyeletuk kalau ngga usah ikut sesi drone juga nggapapa daripada kita semua kepanggang di pantai, secara kami udah sejam-an lebih di situ, hahaha.

Dan dengan lugunya mas Tarsi bilang, "Oh gitu? Kenapa nggak bilang dari tadi? Yaudah kita balik aja, sarapan."

Yaelaaaaahh, haahahha.

Akhirnya kami balik ke kapal deh, nikmatin sarapan sembari lanjut perjalanan ke manta point. Di manta point nanti agendanya nggak lain dan nggak bukan adalah snorkeling nyari manta. Sampai di titik tertentu di tengah laut, udah banyak kapal yang ngumpul, nyari manta. Kami pasang snorkeling set, lalu ikut nyebur. Asli deg-degan sih nyebur di situ, karena dalem gitu cuuuuy, haha. Beberapa orang bilang berhasil liat manta. Mantanya ada di sana, di sini, di situ, di dalem, gitu-gitu deh. Sementara aku sama mbanggi yaa ngambang-ngambang aja dah icak-icak sambil pegangin pelampung dari mas Tarsi, wkwkwk.  Udah mikir kalau mantanya ngga akan berenang ke permukaan nih, hehe. Nggak seberapa lama, akhirnya kami naik lagi ke kapal, sementara ada beberapa orang yang naik perahu untuk ngejar manta. Siapa ya waktu itu? Trio Sukabumi kalau nggak salah,, deh. Hihii.

Setelah perburuan manta, kami pun lanjut perjalanan ke spot berikutnya, yaitu Pink Beach! Jaraknya lumayan jauh, sekitar 3 jam perjalanan. Dengan lamanya perjalanan, aku sama mbanggi menghabiskan waktu dengan sunbathing alias berjemur ngeringin baju di badan, hhahaha.



Demi mensukseskan gerakan hemat air, dan mengingat agenda selanjutnya di Pink Beach masih snorkeling juga, kami memutuskan untuk nggak ganti baju, haha. Efektif juga sih berjemur di kapal, selain jadi gosong, baju langsung kering, wkwk. Itu aku tidur beneran ternyata, gegara pas bangun aku udah nggak liat mbanggi (padahal aku bilang lho kalau udahan berjemurnya bilang-bilang). Apa daya ternyata doi pergi nggak bilang, dan emang dasar akunya pelor gampang banget tidur. Bangun dari berjemur juga aku lanjut tidur lagi, tapi di bangku makan, hehehe.

Sekitar jam 1 siang, sampailah kami di Pink beach :D






Di sini kami sesi drone, khusus untuk anak-anak mas Tarsi aja, eksklusif, wkwkk. Setelah itu, kegiatan bebaaash. Langsung berpencar deh, berenang, snorkeling. Aku, mbanggi, dan mba Umi nyoba berenang-renang di tepi, nggak berani terlalu ke tengah karena takut kebawa arus, ahahah. Tapi terus tau-tau si Rizky bilang kalau banyak koral bagus di tengah-tengah, banyak ikan juga. Tergoda lah kami, akhirnya ambil pelampung sama kaki katak. Dan yaaa, bener, banyak karang dan ikan-ikan di titik yang nggak seberapa jauh dari tepi pantai. Happy deh :D Cuman sayangnya nggak ada fotonya nih, karena handphone dititipin ke mas Tarsi, action cam mbanggi juga ditinggal di kapal, haha.

Jam 2 siang lewat dikit, kami lanjut sailing to pulau Komodo. Perjalanan nggak begitu lama, sekitar 1 jam kemudian kami sampai di pulau tujuan.




Setelah foto-foto di gapura, kami pun masuk menuju tempat registrasi. Segala sesuatu udah diurus sama mas Tarsi pokoknya, kami tinggal nunggu aja, hehe. Setelah regis beres, kami pun kenalan sama dua ranger yang akan ngawal perjalanan kami di pulau Komodo ini. Jadi, trek di pulau ini dibagi jadi tiga jenis, short trek, medium trek, dan long trek. Awalnya kami ambil yang medium trek. Tapi, setelah ranger-nya bilang kalau komodo-komodo lagi banyak ditemukan di short trek, mereka nyaranin kalau kami mulai dari short trek aja dulu, daripada nanti komodonya keburu ilang. Jadilah kami mulai dari short trek, dan bener aja, langsung nemu komodo! Komodonya lagi ngorek-ngorek sampah gitu, nyari makanan. Baru kali itu lihat komodo secara langsung. Lumayan ngeri sih, kayak buaya, kayak kadal, wkwk. Nggak berani deket-deket, dah. Kami lanjut jalan lagi, dan nemu lagi komodo lagi malas-malasan di bawah pohon. Kata rangernya, ada dua kemungkinan kalau komodo males-malesan di bawah pohon. Satu, doi udah tua. Dua, doi udah kenyang. Ngerinya ya, si komodo ini warnanya nyaru sama lingkungannya yang penuh rerumputan dan tanah berwarna cokelat gitu. Ngeri aja kan kalau tiba-tiba buntutnya keinjek, wkwk.




Setelah nemu komodo dan foto-foto, kami ditawari masih mau lanjut medium trek atau udahan. Dan yaa, kami memang grup selow, kan intinya udah dapat komodo, jadilah kami udahan aja dan malah njajan di warung, hahahaa. Hampir jam setengah 5 sore akhirnya kami cabs dari pulau Komodo untuk pergi ke kampung Komodo. Kata mas Tarsi, di sana ada warung, kita bisa jajan. Sesampai di sana, nggak semua orang turun, cuma aku, mbanggi, mba Umi, Robert, David, sama Billy. Kami bertiga jajan minuman dingin, sementara para lelaki beli amunisi untuk party ngerayain ultah Robert di malem nanti. Setelah beres urusan, kami pun balik ke kapal.


Malam itu terasa spesial banget. Mulai dari makanannya, suasananya. Di hari kedua, kami udah makin akrab, sementara besoknya trip harus udahan. Sedih, kembali ke dunia nyata, hahaha. Sebelum mulai makan bareng, kami berdoa bareng dipimpin mas Tarsi. Honestly, di situ kerasa banget toleransi di antara kami. For the first time, aku mengalami dipimpin berdoa selain cara muslim. But hey, aku malah terharu. Kami yang datang dari tempat yang berlainan, suku yang berbeda, agama yang tidak sama, tapi sampai hari itu bisa jadi sedemikian dekat dan akrab kayak udah kenal lama :)


Setelah makan malam, agenda bebas. Aku dan mbanggi as usual langsung masuk kamar menikmati AC, hahahaha. Ada yang juga masuk kamar, ada juga yang party di atas. Happy birthday, Bert! :D

Sampai jumpa di part 4 yaa, last part :)

0 komentar:

Posting Komentar